Ibarat, Daun Kering.

Bismillahirrohmanirrohim, 

Kawan-kawan semua yang Allah cintai, kenapa belakangan ini, sikap kita terhadap Ulama cenderung kurang adab? mudah digiring opininya terhadap suatu perkara yang baru dugaan atau "kesalahan" dilakukan Ulama. Lalu, kita lantang banget sorakin mereka.

"Kita nih belajar agama baru sejurus, dua jurus tapi lagaknya sudah seperti pendekar."

Memang sangat berat bagi para Ulama dalam menjaga dirinya, kebaikan dan keburukan laku lampahnya dapat menjadi rujukan jama'ahnya. Itulah urgensi dari dakwah bil hal, tidak berhenti hanya pada tablig dan butuh tindak lanjut yang berkesinambungan. 

Terutama bagi seorang Ulama, harus sanggup ber-Tarbiyah Dzatiyah. Ketika ruhiyah Ulama memadai, maka daya tahan terhadap terpaan ujian akan semakin kuat. Selalu mempunyai solusi dalam menjawab permasalahan umat, jauh dari ke-futur-an dan amanah mampu dipikulnya dengan bijak serta tidak terjadi keonaran dalam dakwah.

Keburukan yang dilakukan oleh orang beriman, jauh lebih banyak mudharatnya untuk kehidupan. Maka, kita semua mempunyai tanggungjawab dan kesempatan yang sama menjadi agen-agen kebaikan. 

Kata Baba KH. Zainudin MZ Allahuyarham "Kita ini jangan seperti daun kering, kenapa? Daun kering, susah dikumpulin, berisik, gampang dibakar."

Merespon isu-isu atau kabar yang bertebaran di-hadapan kita apalagi baru desas-desus, jangan seperti DAUN KERING. Harus lihai menahan diri untuk kebaikan bersama, lebih baik Tabbayun dan Ishlah.

Tulisan ini akan dilanjutkan pada part berikutnya, sesuai kebutuhan. Terima Kasih.

Love si enyak_ 

Komentar

  1. jadi terhura nih sama si enyak relate bet sama kondisi saat enih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yap, kita kuatkan dalam doa-doa untuk kebaikan semuanya. Biar aman dan nyaman lagi hidup di Bumi Pertiwi.

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Asma Nadia - Penulis Muda Berprestasi

Koin, doang!