Koin, doang!

Bismillahirrohmanirrohim, 

Pernahkah kamu mengalami situasi, ketika ada seseorang yang hendak berhutang uang padamu kemudian pada waktu bersamaan dirimu udzur?

Beberapa dari mereka, mungkin bisa mengerti dan mencari pinjaman kepada orang atau tempat lain, tetapi ada segelintir orang yang justru jadi marah dan dendam. Kok bisa? 

Manusia itu banyak ragam kepribadian, kita jangan polos seperti buku catetan baru beli barusan. Ingat, waspada boleh, tapi suudzon jangan.

Pernah sih menghadapi orang yang tidak diberi pinjaman uang kemudian mengumpat "pelit lu", mungkin udzur tadi dianggap sebagai alasan saja.

Pernah denger istilah "duit mah gak bunyi", emang bener! kecuali uang koin yang dimasukkan ke kaleng lalu di-koclok kedengeran tuh bunyi koplak-koplak.

Ada yang nyeletuk, gimana mau bunyi "kaga gablek duit, Gue". Atulah, kaga usah di-ceritain itu! 

Pokok-nya jangan sotoy prediksi dapur orang.

Bisa gak? Belajar legowo, waktu hajat tidak tercapai saat itu juga, termasuk gak berhasil ngutang. Ketimbang, nambahin dosa nge-ghibahin orang ke mana-mana, pan tadinya sebenarnya butuh bantuan dia, kok dia jadi penjahatnya. Eimmm 

Bukan rezeki, pas lagi butuh pinjaman kemudian dia lagi gak punya kelebihan uang. Tidak perlu jengkel setengah mati. Husnudzon.

Nah, gimana sikap orang seperti itu ke Allah ya? sesama manusia aja begitu. Pastilah, tidak semua doa yang kita panjatkan triling triling terkabul. Allah mau di komplen juga? Astaghfirullah gawat beut ah.

Toh, pada saat kelapangan rezeki bisa saja orang tersebut justru memberikan uangnya begitu saja tanpa harus dikembalikan. Ngabek aje di-gede-in, kelakuan! :)

Eit apalagi usut punya usut, pinjaman tadi bukan untuk kebutuhan primer namun demi memenuhi hasrat gaya hidup hedonisme. Sedangkan yang di-utangin, nyari uangnya "peres keringet, muter otak" dalam memenuhi kebutuhan keluarganya. Ya Salaam, tega nian kisanak!

Ada nasehat yang sering berseliweran di beranda media sosial kita, kayak gini kata netijen "Tekanan berbanding lurus dengan gaya, makanya kalau hidup tidak mau banyak tekanan, elu jangan kebanyakan gaya". 

Tulisan ini berdasarkan pengalaman penulis, kalau ada yang merasa "Gue tuh" kisanak segeralah bertaubat, hehehe. 

Gak ada part-2 ah, kecuali ada cerita baru yang berkaitan.

Love si enyak_ 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ibarat, Daun Kering.

Asma Nadia - Penulis Muda Berprestasi